Kamis, 08 Mei 2014

Entah kenapa pagi ini tergerak hati gue untuk buat postingan dengan judul ini.
Yah...lumayan kan buat ngisi blog dari pada "lumanyun" ntar kejedot pintu dan terselincir ( baca : tergelincir) di tangga.

Gue pengen bahas ini :

Pernah ga terpikir kalau semua orang itu sama?
Yah memang benar semua orang sama jika dipandang dari perspektif yang sama pada umumnya.
Semua orang mempunyai perasaan, emosi, karakter, akal, dan fikiran.
Tapi pernah gak memandang dari perpekstif per pribadi?

Jika kita memandang secara per orangan maka sudah pasti kita akan bingung untuk mempelajari psikology dan sikap masing-masing karena setiap orang mempunyai alur emosi dan perasaan yang berbeda-beda.

Semua orang mengungkapkan emosinya dengan caranya masing-masing.
Dikala marah orang-orang sebenarnya berusaha memberitahukan batasan-batasan yang tidak boleh dilewati oleh orang lain.
Akan tetapi jangan menyerah dulu, jika ada dinding dan jalan buntu maka hal terbaik adalah membuat jalan sendiri ( kata ini dikutip dari anime hunter X saat Gon dan Killua VS salah satu anggota Gne Ryodan ).
Dan gue mengartikannya sebagai jika ada tembok perasaan yang menghalangi maka jalan terbaik adalah mencari cara untuk keluar dan melewati tembok tersebut.
Jika berhasil maka kemarahan bisa menjadi awal kedekatan kita dengan orang lain, karena secara tidak langsung dia telah memberikan sebagian informasi terpenting tentang dirinya.

Marah dan sedih yang tak terbendung menyebabkan hati menjadi kaku, sempit, dan meledakan zat cair yang sering kita sebut sebagai air mata. Nah...universalnya mengeluarkab air mata sering diartikan menangis. Dikala menangis sebenarnya orang-orang mengatakan kalau dia tak sanggup untuk melewati masalah ini dan butuh bahu untuk bersandar. Tapi kembali lagi, untuk menghilangkan kesedihan dan air mata tersebut, semua orang mengungkapkan hal tersebut dengan cara yang berbeda, ada yang "Pengen menyendiri" ada yang "Curhat dengan sahabat" ada yang "mencari kesibukan lain" ada yang " refreshing" ada yang " berusaha tersenyum dan make a joke with their friend" dan terakhir " mengadukan dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan".
Cara yang paling sering gue pakai adalah " berusaha tersenyum dan make a joke with friend" dan " Menyerahkan semuanya kepada Tuhan"
Karena semuanya datang dari Tuhan dan Dialah yang maha kuasa untuk membolak-balikan perasaan manusia-Nya.
Sedangkan bercanda dengan teman hanya berkhasiat meredam emosi sesaat. Dikala sendiri emosi akan kembali lagi dan Tuhanlah zat yang hanya bersedia mendengarkan dan memberi solusi.
( Sebaiknya gak gue terusin karena dapat menyebabkan impoten, sakit jantung, dan perih di mata ; Red -> Postingan jadi ngambang)

Nah menurut gue itulah beberapa pengalaman gue mengenai emosi baik yang gue rasakan maupun hasil survey gue terhadap beberapa orang eksperimen ( :V ).
Lebih lanjut akan gue bahas pada sesi dan waktu berikutnya.

Joroshiku Onegashimasu.
# Blepotan

Posted by RichYoga On 16.51 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    About