Minggu, 29 Juni 2014

Selamat malam pembaca,
Tak terasa sudah lebih setahun saya sejak saya membuat blog ini.
Malam ini adalah malam pertama Ramadhan yang syahdu, puasa pun berjalan lancar dikampung halaman.
Puasa jadi tak terasa karena keceriaan di rumah sendiri, detik-detik lapar pun seakan terlewatkan oleh tawa dan canda.

Sebenarnya malam ini saya bimbang dan terlanjur ceroboh.
Saya awalnya mempunyai niat untuk mengambil Semester Pendek dengan maksud mempersingkat masa studi saya di Universitas. Dari awal saya telah memutuskan untuk mengambil mata kuliah yang saya rasa bisa saya kejar dalam satu bulan yaitu mata kuliah non hitungan.
Tapi apa daya saat jadwal yang muncul dari fakultas memutuskan kalau hanya ada 3 Matkul yang bisa saya ambil diantaranya : Manajemen Penjualan, Manajemen Strategic, dan Ekonomi Manajerial. Berhubung Manajemen penjualan adalah Matkul wajib untuk konsentrasi Manajemen penjualan maka saya coret dari daftar saya. Akan tetapi mengapa saya masih galau? nah ini dikarenakan kedua matakuliah yang tersisa tadi jadwal nya bentrok.

Keraguan saya ini muncul karena saya tidak ingin kuliah dan keceriaan puasa dirumah saya korbankan nantinya hanya untuk memperoleh huruf B- ke bawah diportal saya. Ini adalah perjuangan saya dan berarti ini adalah harapan keluarga saya.
Satu langkah kecil yang saya ambil nantinya akan menentukan jalur yang akan saya lalui dimasa depan. Apakah itu akan menjadi pelumas dan pendukung atau nantinya akan menjadi kerikil.

Kegundahan saya sebenarnya bukan hanya sampai disana. Otak saya saat ini sedang bergelora diiringi adrenaline dan kegalauan.
Ini karena saya mencerna setiap nasehat yang diberikan ibu saya.Melihat kondisi orang tua saat ini tak tertahankan pilu dilubuk hati saya.. Mengapa sampai saat ini saya masih menjadi orang yang tidak berguna. Saya masih merogoh kantong orang tua saya untuk keperluan saya. Kapan saya akan membahagiakan dan membuat orang tua saya menjadi sesuatu yang mulia dimata manusia dan dimata Tuhan??

Sebenarnya dari dulu saya kurang mempedulikan nasehat dari ibu. Akan tetapi seiiring berjalannya waktu nasehat itulah yang membimbing saya sampai menjadi orang baik sekarang ini. Saya sadar bahwa nasehat dan arah baik yang di tunjukan orang tua adalah ramalan dan petunjuk dahsyat setelah Tuhan. Redho Allah adalah redho orang tua, itulah yang saya pegang sampai saat ini.
Posted by RichYoga On 07.26 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

    Blogger news

    Blogroll

    About